Translate

Jumat, 17 Januari 2020

Haruskah PUBG cs Diblokir karena Bikin Negara Rugi Triliunan?


Haruskah PUBG cs Diblokir karena Bikin Negara Rugi Triliunan?

Foto: shutterstock

  Game online berbayar buatan asing seperti Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) disebut bisa merugikan negara hingga triliunan rupiah. Game berbayar milik asing tersebut bisa membuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) defisit.

Pemerintah pun diminta untuk tidak tinggal diam. Tidak harus diblokir, Ekonomi dari Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudhistira minta pemerintah meningkatkan sumber daya manusia (SDM) untuk mengembangkan game lokal. Ia pun membandingkan dengan China yang memiliki sekolah kejuruan khusus terkait game.

"Di sana (China) ada salah satu produsen gim itu mereka punya perguruan tinggi atau sekolah vokasi untuk melakukan training aplikasi gim. Indonesia belum ada insan di kampus-kampus besar kita yang spesifik mendorong multimedia untuk gim," kata dia.

Selain itu, pemerintah diminta memberikan insentif perpajakan kepada perusahaan gim lokal dan mempermudah segala urusan perizinan. Hal ini untuk mendorong lahirnya produsen gim lokal.

"Dari sisi insentif perpajakan, harapannya kemudahan izin, hak paten atau hak cipta itu prosesnya untuk mendapatkan paten dipermudah," ujar Bhima.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Ekonomi dari PT Bank Central Asia (BCA) David Samual. Menurutnya, perlu diberikan insentif bagi perusahaan gim lokal untuk mengurangi jumlah dana yang keluar.

"Nggak perlu (diblokir). Persaingan saja. (Berikan) insentif lah untuk perusahaan-perusahaan gim lokal ataupun yang investasi di Indonesia, sehingga mengurangi outflow dana keluar devisa," terang David.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar